JK jamin Jokowi tak akan otoriter

Jokowi, disebut JK, juga tidak akan menjalankan praktik-praktik nepotisme.

Siluet Wakil Presiden Jusuf Kalla menyaksikan siaran langsung Debat Kedua Pilpres 2019 di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, Minggu (17/2). Foto Antara

Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Jusuf Kalla mengatakan rakyat Indonesia tidak akan merasakan pemerintahan otoriter apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memimpin. Menurut JK, Jokowi tak punya watak otoriter.  

"Saya tidak bicara karena saya ini anggota tim kampanyenya Jokowi. Tapi saya jamin pengalaman empat tahun lebih dengan Jokowi, beliau tidak pernah ada pikiran otoriternya," kata JK saat berpidato pada CNBC Indonesia Outlook 2019 di Hotel Westin Jakarta, Kamis (28/2).

Meskipun memastikan Jokowi tak bakal otoriter, JK mengatakan, bukan berarti Prabowo bakal 'bertangan besi' ketika memimpin. "Kalau yang (kubu) sebelah, saya tidak tahu. Kita tidak bisa bicara yang kita tidak tahu, itu fitnah namanya nanti," ujar mantan Ketua Umum Partai Golkar itu. 

JK mengatakan sebuah negara negara dapat runtuh jika dipimpin oleh kepala negara yang otoriter. Indonesia, kata JK, pernah mengalami keterpurukan akibat dipimpin Presiden Soeharto di masa Orde Baru. Pengalaman buruk tersebut seharusnya bisa dijadikan pembelajaran supaya Indonesia tidak lagi mendapat pemimpin otoriter.

"Kenapa Soeharto jatuh dengan keras? Ya karena pemerintahannya otoriter dan nepotisme. Pak Harto 30 tahun (berkuasa), kemudian ekonomi banyak dikuasai oleh lingkungan terbatas, monopolistik. Maka jatuhlah ekonomi kita," ujar JK.