Jokowi atau Prabowo, siapa yang akan menang?

Tren keterpilihan sebagai calon presiden, Jokowi disebut lebih stabil ketimbang Prabowo.

Pemilu serentak terjadi pada April 2019 mendatang diharapkan iklim demokrasi bangsa makin berkembang./Facebook KPU.

Tahun ini adalah kali kedua belas Pemilu Indonesia berlangsung sejak tahun 1955. Bangsa ini pun bakal mencetak sejarah baru dimana untuk pertama kali Pemilu serentak yakni Pemilihan legistatif (pileg) dan Pemilihan presiden (pilpres) berlangsung pada hari yang sama.

Bagaimana memaknai 'Pemilihan umum nasional serentak? Ini adalah awalan perkembangan ketatanegaraan Indonesia yang harusnya semakin demokratis. 

Merujuk pada penegakan UUD 1945 pasal 22E ayat 1 yang menyatakan "Pemilihan Umum diselenggarakan untuk memilih Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah." Maka, Pemilu idealnya dilakukan secara serentak. 

Mengutip Guru Besar Hukum Tata Negara Jimly Asshiddiqie dengan mekanisme pemilu nasional serentak memiliki tiga manfaat. Pertama, diharapkan dapat memperkuat sistem pemerintahan melalui political separation dimana fungsi eksekutif dan legistatif yang sudah ada makin saling mengimbangi. Sehingga konflik kepentingan atau potensi sandera menyandera tidak lagi terjadi. 

Kedua, kepala pemerintahan yang menguasai dukungan suara mayoritas di parlemen tidak saling menjatuhkan antara parlemen dan pemerintahan. Ketiga, sistem impeachment atau pemakzulan hanya dapat diterapkan dengan persyaratan ketat seperti: tindak pidana, bukan alasan politik.