Lagi, gap elektabilitas Jokowi-Prabowo menipis di survei Roy Morgan

Grafik elektabilitas Prabowo-Sandi terus naik di papan survei Roy Morgan.

Calon presiden petahana Joko Widodo bersalaman dengan calon presiden penantang Prabowo Subianto usai debat kedua di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3). Alinea.id/Ahmad Rifwanto

Elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin turun. Menurut survei yang digelar Roy Morgan pada Maret, pasangan petahana mengantongi 56,5% elektabilitas atau turun sebesar 0,5% dari survei serupa yang digelar Februari lalu. 

Di papan survei lembaga asal Australia itu, pasangan Prabowo-Sandi naik elektabilitasnya sebesar 0,5% dari angka 43% pada Februari ke angka 43,5% pada Maret 2019. 

"Hasil survei Roy Morgan terkait intensi pemilih pada bulan ini menunjukkan bahwa Presiden Jokowi tetap berada di jalur yang tepat untuk melanjutkan periode keduanya sebagai Presiden Indonesia," ujar CEO Roy Morgan, Michele Levine seperti dikutip dari roymorgan.com, Selasa (2/4)

Survei digelar pada periode Maret 2019 dengan melibatkan 1.102 pemilih Indonesia yang usianya di atas 17 tahun. Hasil survei Roy Morgan pada Januari 2019 menunjukkan pasangan petahana meraup elektabilitas sebesar 58% sedangkan pasangan penantang mengantongi 42%. 

"Meskipun dukungan untuk Prabowo naik selama dua bulan berturut-turut, namun kubu penantang tak punya waktu lagi untuk mengejar gap elektabilitas dengan sisa waktu kampanye hanya kurang dari dua pekan," ujar Levine.