Lembaga survei ditantang ungkap pendonor quick count

Kubu Prabowo menilai hasil hitung cepat diwarnai kecurangan.

Warga menunjukkan jarinya yang telah dicelupkan tinta usai memberikan hak suaranya dengan latar poster Calon Presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/4). /Antara Foto

Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said, menantang lembaga-lembaga survei yang hasil hitung cepatnya memenangkan Jokowi-Ma'ruf mengumumkan kepada publik penyandang dana mereka. 

"Saya menantang mereka untuk membuka dananya dari siapa. Saya menantang lembaga survei dananya dari siapa. Metodologi hanya mereka yang perlu tahu, masyarakat enggak peduli," kata Sudirman kepada wartawan di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Senin (22/4).

Sudirman menyatakan siap untuk membuka data internal BPN yang menujukan kemenangan Prabowo di Pilpres 2019. Namun demikian, dia enggan untuk membeberkannya sebelum lembaga survei tersebut menyebutkan siapa penyandang dana quick count.

"Bila diperlukan nanti kita siapkan (datanya). Tetapi, saya menantang lembaga survei yang terbukti menjadi tim kampanye siapa pendananya," ucapnya.

Lebih lanjut, Sudirman menjelaskan alasan kubunya mengumumkan mosi tidak percaya terhadap lembaga survei. Menurut Sudirman, berbeda dengan Pilgub DKI Jakarta 2017, hasil hitung cepat di Pilpres 2019 diwarnai kecurangan.