Moeldoko anggap bentrok simpatisan PDI-P dan FPI perkara kecil

Moeldoko berharap bentrok antara pendukung PDI-P dan kelompok massa di area markas Front Pembela Islam (FPI) tidak dibesar-besarkan.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan (kanan) berbincang dengan Kepala Staf Keperesidenan Moeldoko (kiri) disela-sela perayaan Hari Jadi ke-11 Bawaslu di Kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (9/4). /Antara Foto

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko berharap bentrok antara pendukung PDI-Perjuangan dan kelompok massa di area markas Front Pembela Islam (FPI) di Yogyakarta tidak dibesar-besarkan. Menurut Moeldoko, bentrok massa itu hanya isu kecil. 

"Kalau dipahami konteks nasional yang kita lihat, maka kejadian-kejadian kecil itu tidak perlu dibesar-besarkan semua bisa dikomunikasikan," kata Moeldoko sesuai acara peluncuran indeks kerawanan pemilu (IKP) 2 di Gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (9/4).

Moeldoko mengaku sudah berkomunikasi dengan para simpatisan PDI-P yang terlibat bentrok. Menurutnya, bentrok terjadi karena salah paham semata. Ia meyakini aparat keamanan bakal mengusut secara adil jika memang ditemukan pelanggaran dalam bentrok tersebut. 

"Hal-hal salah paham seperti itu harus dipahami dalam konteks yang lebih besar jangan pragmatis seolah olah terjadi begini. Kalau nanti memang ada pelanggaran pidana, aparat kepolisian akan bertindak," ujar dia. 

Seperti diberitakan, massa simpatisan PDI-P sempat saling lempar batu di Jalan Yogya-Wates, Padukuhan Ngaran Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu (7/4) malam. Jalan itu merupakan area markas FPI sekaligus salah satu posko pemenangan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.