PDI-P berjaya, Golkar diprediksi turun kasta

Dari lima kali hasil survei, Golkar tak mampu menyalip Gerindra sekali pun.

Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (kanan) berbincang dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (tengah) disaksikan Wasekjen Eriko Sotarduga (kiri) dalam acara Bu Mega Bercerita di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (7/1). Foto Antara

Elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) masih belum mampu disaingi partai politik lainnya di pelbagai survei. Dalam survei terbaru yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, elektabilitas PDI-P mencapai 27,7% dan jauh meninggalkan pesaing-pesaingnya. 

"Elektabilitas PDIP memang terlihat masih fluktuatif dari bulan ke bulan. Namun, elektabilitas partai berlambang banteng ini tetap kokoh diatas 20 persen," kata peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa, saat memaparkan hasil survei di kantornya di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (8/1). 

Survei digelar pada Desember 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling dan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error survei tersebut sekitar 2,9%.

Sejak Agustus, menurut Ardian, LSI Denny JA menggelar survei serupa setiap bulan guna merekam elektabilitas parpol. Dari lima kali survei, PDI-P terus berkibar di papan survei. Elektabilitas PDIP pada Agustus misalnya sebesar 24,8% dan pada September 2018 naik hingga sebesar 25,6%. 

Pada Oktober 2018, elektabilitas PDI-P sebesar 28,5% dan pada November 2018 elektabilitas PDI-P sebesar 25,4%. "Kalau kita lihat dalam survei sebelumnya, elektabilitas PDI-P selalu berada di posisi teratas. PDI-P juga konsisten berbeda jarak sekitar 10 persen Gerindra yang berada di posisi kedua," kata Ardian.