Peran minim Ma'ruf Amin 

Menurut catatan Alinea.id, Ma'ruf hanya melontarkan 300 kata di debat perdana Pilpres 2019.

Ketua Umum PPP Romahurmuziy tampak membisiki calon wakil presiden nomor urut 01 di sela-sela debat Pilpres 2019, Hotel Bidakara, Pancoran Jakarta, Kamis (18/1) malam. Foto Arif Rifwanto/Alinea.id

Berbalut kain sarung dan baju koko putih, calon presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin naik ke atas panggung debat Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Kamis (17/1) sekira pukul 20.00 WIB. Mendampingi Joko Widodo (Jokowi) yang sama-sama berbaju putih, Ma'ruf berhadapan langsung dengan seteru politiknya, Prabowo-Sandi. 

Pada segmen pertama, debat dimulai dengan penyampaian visi misi. Pada sesi ini, Jokowi dipercayakan menjadi orator. Ma'ruf hanya berdiri di sampingnya mendengarkan pemaparan sang petahana. Di lain kubu, Prabowo-Sandi bergantian menyampaikan rangkuman visi misi. Sekilas, tak ada yang aneh.   

Kejanggalan baru terasa saat debat memasuki segmen kedua yang membahas tema hukum dan HAM. Pada segmen ini, pasangan Prabowo-Sandi mendapat giliran pertama menjawab pertanyaan dari panelis. Seperti pada segmen pertama, keduanya bergantian menjawab pertanyaan terkait maraknya peraturan yang tumpang tindih antara pusat dan daerah. 

Namun, kondisi berbeda terlihat pada Jokowi-Ma'ruf. Saat mendapat giliran, Ma'ruf kembali irit bicara. Ketika ditanya mengenai cara menegakkan hukum yang mengedepankan HAM, argumentasi hanya keluar dari mulut Jokowi. 

Ketika diminta Jokowi menambahkan pernyataan di sisa lebih dari 30 detik waktu yang diberikan, Ma'ruf hanya sekadar mengamini. "Saya mendukung pernyataan Pak Jokowi," kata mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.