Percakapan soal golput terkonsentrasi di Jawa

Sejumlah pemilik akun juga terpantau aktif mengampanyekan golput.

Pengendara melintas di depan mural (gambar dinding) tentang Pemilu 2019, di Jalan Samudera, Padang, Sumatera Barat, Selasa (12/2). Foto Antara

Percakapan soal golongan putih (golput) paling banyak dilakukan penghuni jagat maya yang berdomisili di Pulau Jawa. Tak hanya memperbincangkan soal golput, sejumlah pemilik akun media sosial di Jawa juga terpantau aktif mengampanyekan golput. 

"Kami menemukan bahwa persebaran percakapan soal golput terkonsentrasi di Pulau Jawa," kata peneliti Laboratorium Bigdata Analytics, Arya Budi memaparkan temuannnya dalam konferensi pers bertajuk "Peta Potensi Golput 2019" di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Yogyakarta, Senin (25/2).

Berdasarkan analisis data dari media sosial--semisal Twitter--dalam rentang 27 Januari sampai 19 Februari 2019, total terdapat 2.840 percakapan tentang golput. Percakapan soal golput terbanyak dilakukan pemilik medsos berdomisili di Jawa Barat, yakni mencapai 21,60%. Posisi kedua dan ketiga dipegang DKI Jakarta (14,94%) dan Jawa Timur (14,64%).

Arya mengatakan isu golput ramai diperbincangkan di media sosial, di antaranya karena isu itu mulai dilontarkan oleh orang-orang atau tokoh publik yang memiliki pengaruh dan jumlah pengikut yang banyak. Perbincangan soal golput juga kerap mencuat bertepatan dengan momentum politik semisal pada malam debat calon presiden.

"Meskipun ada juga yang disebabkan persoalan teknis (Pemilu). Akan tetapi, yang paling banyak memang karena adanya kekecewaan atau secara ideologi tidak ada yang nyambung dengan para kandidat," kata Arya.