Prabowo-Sandi potensial dirugikan golput apatis 

Sebanyak 80% pemilih pemula mengaku enggan datang ke TPS.

Founder dan CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali (tengah) menjawab pertanyaan wartawan usai memaparkan rilis hasil survei nasional lembaganya dengan tema "Pilpres 2019: 30 Hari Menuju Pemilu" di Jakarta, Jumat (15/3). /Antara Foto

Chief Executive Officer (CEO) Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan pasangan Prabowo-Sandi potensial dirugikan oleh kelompok golput apatis di Pemilu 2019. Kelompok ini berasal dari kalangan pemilih pemula. 

"Kalau kita bicara hasil survei pendukung 02 itu mayoritas anak-anak muda yang (usianya) 17 sampai 21 tahun. Menurut survei kami potensi golput sangat tinggi sekali di golongan ini," ujar Hasanuddin kepada Alinea.id di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (26/3). 

Menurut survei Alvara yang digelar Februari lalu, ada lebih dari 80% pemilih anak muda yang mengaku enggan ke tempat pemungutan suara (TPS) karena beragam alasan. 

"Jadi, kami lihat memang dari semua generasi antara dewasa, muda dan tua, yang muda yang paling rendah partisipasinya di atas 80%. Jadi bisa kita simpulkan kalau pemilih muda itu banyak yang golput maka yang paling dirugikan adalah 02 kerena potensi suaranya akan berkurang," tuturnya. 

Hasanuddin menyarankan agar pasangan Prabowo-Sandi dan tim suksesnya segera potensi hilangnya suara para pemilih pemula itu. Pasalnya, jumlah pemilih pemula terbilang cukup besar. "Dalam sejarah juga memang tingkat partisipasi politik di anak muda memang lemah," katanya.