PSI buka peluang berkoalisi dengan PAN, Golkar, dan PPP

Pemilu 2019 menjadi kontestasi perdana yang diikuti PSI. Namun, gagal melaju ke Senayan lantaran hanya meraih 1,89% suara.

Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan (kiri); Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto (tengah); dan Ketua Umum DPP PPP, Suharso Monoarfa (kanan); foto bersama usai mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 di kantor KPU RI, Jakarta, pada Rabu (10/8/2022). Alinea.id/Marselinus Gual

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengisyaratkan bakal bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yang dimotori Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Dalihnya, mendaftar sebagai calon peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari yang sama, Rabu (10/8), sehingga disebut sebagai "tanda-tanda alam".

"Nanti, kita putuskan [berkoalisi dengan siapa]. Tapi, sepertinya ada 'tanda-tanda alam' ini [berkoalisi dengan KIB]," ujar Sekretaris Dewan Pembina PSI, Raja Juli Antoni, di kantor KPU, Jakarta, beberapa saat lalu.

Pemilu 2019 menjadi kontestasi perdana yang diikuti PSI. Namun, partai yang dipimpin Giring Ganesha ini gagal melaju ke Senayan lantaran perolehan suaranya hanya 2.650.361 suara (1,89%), sedangkan ambang batas parlemen (parlimantery threshold) 4%.

Pada kesempatan terpisah, Wakil Ketua Umum DPP PPP, Arsul Sani, menyampaikan, KIB hingga kini terus membangun komunikasi dengan partai politik (parpol) lain agar turut bergabung. "Terutama parpol yang tidak ada di parlemen." 

Pernyataan senada disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia. Namun, dirinya tidak secara lugas menyebutkan PSI bakal bergabung.