Ragam cara Prabowo-Sandi cegah BJPS tekor 

Pada 2018, BPJS Kesehatan tercatat defisit hingga Rp16,5 triliun.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Gamal Albinsaid (memegang mik) dalam diskusi bertema kesehatan di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Pusat, Rabu (13/3). Foto Alinea.id/Kudus Purnomo Wahidin.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Gamal Albinsaid mengatakan Prabowo-Sandi bakal meningkatkan anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) jika terpilih. Salah satu cara yang bakal ditempuh ialah dengan mengalokasikan anggaran dari pos-pos kementerian lain. 

Menurut Gamal, salah satu faktor utama yang membuat BPJS mengalami defisit  ialah ketergantungannya kepada anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes). BPJS selama ini diketahui mengambil 5% dari total anggaran Kemenkes. 

"Ada opsi untuk bagaimana sumber dana bukan diambil dari anggaran kesehatan yang hanya 5% tadi. Kita bisa ambil dari pos anggaran lain, termasuk salah satunya dari Kementerian Sosial," kata Gamal dalam sebuah diskusi di Media Center Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Rabu (13/3). 

Pada 2018, BPJS Kesehatan tercatat tekor hingga Rp16,5 triliun. Guna meminimalisasi defisit, Gamal mengatakan, Prabowo-Sandi juga bakal lebih fokus pada upaya pencegahan dan kampanye hidup sehat guna menekan angka pasien rumah sakit.

"Kalau yang sekarang itu kan lebih ke kuratif (pengobatan) makanya BPJS defisit. Itu berdampak kepada pelayanan rumah sakit. Karena BPJS tak bisa membayar klaim, maka rumah sakit tak bisa membayar tenaga kesehatannya dan juga tak bisa membayar utang farmasi. Itu dampaknya," katanya.