Charta Politika prediksi Jokowi-Ma'ruf menangi pilpres dengan 60% suara

Menggunakan model ekstrapolasi, Jokowi-Maruf diprediksi memenangi Pilpres 2019.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya memaparkan hasil survei elektabilitas di kantornya, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (25/3). Alinea.id/Kudus Purnomo Wahidin

Gap elektabilitas antara pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) dan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) menyempit tipis. Di papan survei Charta Politika, selisih elektabilitas antara kedua paslon sebesar 18,2%. 

"Hasil survei Charta Politika menunjukkan apabila pemilu dilakukan hari ini, maka elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,6%, Prabowo-Sandi 35,4% dan yang belum menentukan pilihan 11%," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya saat memaparkan hasil survei di kantornya di Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (25/3). 

Survei digelar pada periode 1-9 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden dari 34 provinsi. Metode yang digunakan multistage random sampling dengan wawancara tatap muka. Tingkat kepercayaan sebesar 95% dengan batas galat 2,9%. 

Dalam surveinya, Charta Politika juga menggunakan model ekstrapolasi atau memprediksi hasil akhir dengan tidak menyertakan suara pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters). Dari hasil ekstrapolasi itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf diprediksi memenangi Pilpres 2019 dengan raupan suara sekitar 60%. 

"Jadi kalau kita bagi secara adil angka undecided voters sebesar 11,0% itu dengan metode ekstrapolasi, hasilnya Jokowi (meraup) 60,2% (suara) dan Prabowo-Sandi 39,8%," katanya.