Turunkan tensi, Jokowi-Prabowo diusulkan ngopi bareng

Pertemuan Jokowi dan Prabowo sangat penting untuk meredakan ketegangan dan tensi politik.

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan (kanan) meninggalkan Kantor Presiden usai rapat terbatas tentang ketersediaan anggaran dan pagu indikatif tahun 2020 di Jakarta, Senin (22/4). /Antara Foto

Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menganjurkan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk segera bertemu. 

"Saran saya makin cepat makin baik, tidak usah ngomong politik, kalau nanti ketemu ngomong politik setelah 22 Mei itu, sekarang ini jangan. Cengengesan saja sudah cukup, asal ketemu saja, silaturahim, ngopi saja," kata Jimly kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/4).

Menurut Jimly, pertemuan Jokowi dan Prabowo sangat penting untuk meredakan ketegangan dan tensi politik, baik itu yang terasa di kalangan partai pendukung maupun di level masyarakat. "Tidak usah bicara politik, cukup ngopi, ndak usah lama-lama 15 menit berfoto-foto cukup," kata Jimly.

Jimly menuturkan ia sempat bertemu dengan Prabowo saat menunaikan salat Jumat di Masjid Al Azhar, pekan lalu. Ketika itu, ia juga sudah meminta kepada Prabowo agar menggelar pertemuan dengan Jokowi. 

"Masing-masing sudah ngirim utusan, malah saya ndak diutus siapa-siapa. Saya inisiatif saja pas ketemu Jumatan saya sudah bilang supaya ada pertemuan," kata Jimly.