Yang berjaja dan yang berjaga di tengah panasnya sidang MK 

Sejumlah penjual kopi keliling memanfaatkan momentum sidang MK untuk meraup rupiah.

Penjual minuman instan keliling melintas di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (21/6). Alinea.id/Robertus Rony Setiawan

Sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) memasuki hari kelima, Jumat (21/6). Seperti hari-hari sebelumnya, kawat berduri masih dipasang memblokade akses-akses jalan ke gedung bergaya arsitektur neo klasik ala Yunani itu. 
 
Di ruang sidang, kali ini giliran Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf menghadirkan saksi fakta dan ahli untuk membantah dalil-dalil kubu Prabowo-Sandi.  Setelah sepekan bersidang, adu argumen dan saling bantah yang terjadi di antara kedua kubu kini menjadi pemandangan lazim. 

Di luar gedung, ruas Jalan Medan Merdeka Barat tampak lengang, siang itu. Tak ada kerumunan massa. Di depan gedung dan di sejumlah ruas jalan, hanya terlihat sejumlah personel Brimob berjaga. 

Tak jauh dari Gedung MK, Dafir memarkir sepeda genjotnya. Rencengan produk-produk minuman instan, dalam kemasan menjuntai dari setang sepeda. Di bagian jok sepeda, terlihat botol-botol minuman mineral dan termos air panas. 

Ini bukan kali pertama penjaja minuman eceran itu 'nongkrong' di seputaran Gedung MK. Dafir menuturkan, ia memang sengaja memanfaatkan momentum unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Kementerian Pariwisata untuk mencari rupiah sejak sidang perdana digelar pekan lalu. 

"Biasanya muter-muter jualan di Pasar Tanah Abang. Ke sini (dekat Gedung MK) karena lagi rame. Lumayan nambah penghasilan," ucap pria berusia 25 tahun itu kepada Alinea.id