Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, program ini telah menjangkau lebih dari 8,2 juta warga dari seluruh provinsi di Indonesia.
Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menjamin hak atas kesehatan bagi seluruh rakyat melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, program ini telah menjangkau lebih dari 8,2 juta warga dari seluruh provinsi di Indonesia.
Program CKG dirancang sebagai bentuk nyata implementasi Pasal 28H dan 34 UUD 1945 yang menjamin hak rakyat atas layanan kesehatan. Dengan target ambisius menjangkau seluruh penduduk Indonesia dalam lima tahun, program ini disebut sebagai salah satu pemeriksaan kesehatan terbesar di dunia.
Tahun pertama, CKG menargetkan 60 juta penerima manfaat dengan alokasi anggaran Rp4,7 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO), Prita Laura, menjelaskan investasi besar ini sebanding dengan program kesehatan di negara-negara maju seperti Swedia atau Finlandia.
“Anggaran ini setara dengan biaya operasional transportasi publik satu kota besar di Eropa selama setahun penuh. Tapi kita menggunakannya untuk menyelamatkan nyawa warga negara,” ujar Prita dalam keterangan, Jumat (13/6).
Prita menyebut Indonesia tengah menghadapi beban besar akibat penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan gagal ginjal, yang menjadi penyebab lebih dari 500.000 kematian per tahun. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi prioritas utama.