Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat layanan kesehatan bagi kabupaten-kabupaten di sekitarnya. Hal ini terlihat dari tingginya angka kunjungan pasien luar daerah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Baubau.
Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Isra Ramli, menyoroti tingginya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan sebagai modal utama untuk pengembangan layanan medis di wilayah tersebut.
“Partisipasi dan semangat masyarakat untuk memeriksakan kesehatan sangat tinggi. Ini adalah potensi besar yang dapat mendorong Baubau menjadi kota jasa di bidang kesehatan,” ujarnya saat meninjau layanan Program Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Wajo dan Wolio, didampingi Wali Kota Yusran Fahim dan Wakil Wali Kota Wa Ode Hamsinah Bolu, dikutip Senin (16/6).
Selain mengunjungi puskesmas, rombongan juga melihat langsung kondisi dan layanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Baubau. Rumah sakit tipe C ini telah lama menjadi rujukan kesehatan dari berbagai wilayah sekitar, seperti Buton Selatan, Buton Tengah, Buton Utara, Muna, Muna Barat, hingga Wakatobi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, Lukman, menyampaikan RSUD Baubau sudah melayani pasien sejak zaman kolonial. Saat ini, setidaknya 70% pasien rawat inap berasal dari luar kota.
“Angka ini terus bertambah, yang menunjukkan RSUD Baubau menjadi tumpuan kesehatan masyarakat dari berbagai kabupaten sekitar,” jelasnya.
Direktur RSUD Baubau, Sadly Salman, menambahkan rumah sakit tersebut telah tergabung dalam jejaring pengampu layanan unggulan KJSU (kanker, jantung, stroke, uronefrologi) serta kesehatan ibu dan anak (KIA). Dari total 9.903 pasien rawat inap sepanjang tahun 2024, sebanyak 66,51% berasal dari luar Kota Baubau.
Meski demikian, ia mengakui masih ada tantangan, seperti keterbatasan tenaga medis spesialis dan subspesialis, serta perlunya koordinasi lanjutan dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk membuka layanan penyakit jantung. Namun dari sisi sarana dan fasilitas, Baubau dinilai sudah cukup siap untuk naik kelas sebagai pusat rujukan kesehatan regional.
Menanggapi hal tersebut, Isra Ramli menyatakan pemerintah pusat mencatat kebutuhan penguatan ini sebagai bagian dari dukungan untuk peningkatan kualitas layanan kesehatan di daerah. Termasuk kemungkinan peningkatan status RSUD Baubau menjadi tipe B, yang dapat memperluas kapasitas dan jenis layanan yang tersedia.
“Ini peluang besar bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama memperkuat sistem kesehatan. Anak-anak, ibu hamil, pasien penyakit berat, semuanya bisa lebih tertangani dengan baik jika ekosistem layanan lengkap tersedia,” ujar Isra.