Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan layanan kesehatan masyarakat melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dilakukan dengan pendekatan jemput bola. Program ini menyasar perkantoran, komunitas, serta kelompok masyarakat secara langsung.
Langkah ini tidak hanya memperluas jangkauan CKG, tetapi juga diharapkan mempercepat upaya pengendalian dan penurunan kasus Tuberkulosis (TBC) di wilayah tersebut. Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga lansia, guna mendeteksi dini berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi atau kadar gula yang meningkat. Warga yang terdeteksi mengalami gangguan kesehatan segera dirujuk ke Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas terdekat guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Isra Ramli, menyampaikan apresiasi atas terobosan ini.
“Harus ada langkah strategis agar target nasional bisa tercapai. Apa yang dilakukan Pemkot (Pemerintah Kota) Baubau ini patut dicontoh, karena berhasil menyentuh langsung masyarakat,” ujar Isra, dikutip Jumat (12/6).
Sejak diluncurkan secara nasional pada 10 Februari 2025, program CKG telah menjangkau 7.971.748 warga dari 8.484.507 pendaftar. Kementerian Kesehatan menargetkan lebih dari 50 juta pendaftar hingga akhir tahun 2025.
CKG merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, sebagai salah satu inisiatif terbesar dalam sejarah kesehatan Indonesia, dengan target jangka panjang mencapai seluruh penduduk Indonesia secara bertahap.
Sejalan dengan itu, Pemerintah Kota Baubau juga telah meluncurkan Program Makesa Gratis, yang merupakan singkatan dari Mari Cek Kesehatan. Program ini memiliki arti ganda dalam bahasa lokal, yakni keutamaan atau kebaikan, yang menggambarkan semangat positif dari inisiatif ini.
Wali Kota Baubau, Yusran Fahim, secara resmi meluncurkan program Makesa pada Sabtu (3/5) di Monumen Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Oputa Yi Koo. Dalam sambutannya, ia menegaskan fokus utama program ini adalah peningkatan layanan kesehatan, penurunan 50% kasus TBC dalam lima tahun ke depan, dan penyediaan rumah sakit berkualitas di setiap kabupaten/kota.
Program Makesa juga terintegrasi dengan kegiatan Keamanan Pangan Terpadu dan Makan Bergizi Gratis (MBG). Rangkaian acara dijadwalkan berlangsung selama dua hari pada 13 Juni hingga 14 Juni 2025 di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Dengan pendekatan yang inklusif dan proaktif, langkah Pemerintah Kota Baubau ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam upaya memperkuat sistem kesehatan nasional dan mempercepat deteksi dini penyakit di masyarakat.