Peristiwa

Cerita pendeta di Gaza tentang malam mengerikan yang tewaskan ratusan orang

Di Gaza, para pemimpin Hamas menanggapi dengan menuduh Negara Yahudi itu merusak gencatan senjata yang rapuh.

Rabu, 19 Maret 2025 08:52

Angin perang kembali bertiup kencang di Gaza setelah dua bulan gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas. Israel membombardir lagi Gaza dengan alasan mengincar Hamas yang dituduh berencana melakukan "serangan 7 Oktober jilid dua".

“Situasinya sangat buruk, kami terbangun dengan suara bom meskipun daerah kami tidak terkena pecahan peluru kali ini,” kata Pastor Gabriel Romanelli, pendeta paroki Gereja Latin Keluarga Kudus di Gaza, dalam pesan suara yang dikirim ke AsiaNews.

“Namun, seiring berita yang muncul satu per satu, ceritanya tetap sama: lebih banyak orang tewas dan terluka,” keluhnya. “Satu perkiraan menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 300, tetapi yang lain memperkirakan jumlahnya jauh lebih tinggi. Lebih dari seribu orang terluka.”

Dalam semalam, pesawat Israel menyerang beberapa target militer dan pejabat Hamas tingkat menengah dan tinggi dengan serangkaian "serangan yang diperpanjang".

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan gerakan Palestina karena gagal membebaskan sandera dan melancarkan apa yang dianggapnya sebagai tindakan pencegahan, karena – beralasan ada informasi yang bocor di Tel Aviv – aksi seperti serangan 7 Oktober sedang direncanakan Hamas.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait