Hingga kini, pencarian sisa 29 korban insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya terus dilakukan tim SAR.
Tim gabungan dari Basarnas, kepolisian, dan TNI masih terus mencari 29 korban tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Hingga Minggu (6/7), dari total 65 orang, tim sudah menemukan 36 korban kecelakan nahas itu. Sebanyak 30 orang selamat, 6 lainnya meninggal dunia.
"Semua sumber daya kami kerahkan baik dari laut, udara, maupun darat untuk mempercepat pencarian dan penyelamatan korban,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy dalam keterangan tertulis kepada wartawan Jakarta, Sabtu (5/7) lalu.
KRI Fanildo 732 dari Koarmada II Surabaya turut diterjunkan untuk membantu pencarian korban dan lokasi kapal tenggelam. KRI itu punya kemampuan deteksi bawah air hingga kedalaman 400 meter dan dilengkapi teknologi sonar canggih. Tim penyelam, helikopter, tim Kopaska, serta para ahli dari Pushidrosal diterjunkan.
Kapal sedang dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Gilimanuk, Bali saat dilaporkan tenggelam, Rabu (2/7) malam sekira pukul 23.20 WIB. Saat itu, kapal mengalami gangguan mesin dan awak kapal menyampaikan permintaan bantuan melalui saluran komunikasi radio.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga terlibat dalam penanganan insiden ini. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu proses search and rescue (SAR) rampung sebelum memulai investigasi penuh.