Trump frustrasi pembicaraan dan bahwa Zelensky "tampaknya bergerak ke arah yang salah."
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali berselisih pada hari Rabu (23/4) terkait upaya untuk mengakhiri perang tiga tahun di Ukraina. Pemimpin AS tersebut menegur Zelensky karena menolak mengakui pendudukan Rusia atas Krimea.
Wakil Presiden Trump, JD Vance, mengatakan sudah waktunya bagi Rusia dan Ukraina untuk menyetujui proposal perdamaian AS "atau bagi Amerika Serikat untuk meninggalkan proses ini," menggemakan peringatan dari Trump minggu lalu.
Berbicara kepada wartawan di India, Vance mengatakan proposal tersebut menyerukan pembekuan batas teritorial "pada tingkat tertentu yang mendekati batas saat ini" dan "penyelesaian diplomatik jangka panjang yang diharapkan akan mengarah pada perdamaian jangka panjang".
"Satu-satunya cara untuk benar-benar menghentikan pembunuhan adalah dengan meletakkan senjata dan membekukan hal ini," katanya.
Seorang mantan pejabat Barat yang memahami usulan AS mengatakan usulan itu juga menyerukan pengakuan atas pencaplokan Krimea oleh Rusia.