Peristiwa

Kartun Nabi Muhammad membuat Turki guncang

Kartun itu menggambarkan dua sosok bersayap berjabat tangan di langit—disebut-sebut sebagai perwujudan Nabi Muhammad dan Nabi Musa.

Selasa, 01 Juli 2025 22:23

Di jantung kota Istanbul, tempat lalu-lalang manusia tak pernah berhenti, sebuah kantor redaksi majalah satir mendadak menjadi medan ketegangan. Batu-batu beterbangan, teriakan menggema, dan aparat kepolisian berjaga. Nama majalah itu: LeMan—ikon kebebasan berekspresi yang kini tengah diguncang badai.

Semuanya bermula dari satu gambar. Sebuah kartun di halaman majalah tersebut memicu gelombang protes, penahanan, dan tudingan bahwa mereka telah menghina sosok yang paling suci bagi umat Islam—Nabi Muhammad ﷺ. Pemerintah menanggapi cepat, sementara para aktivis dan jurnalis bergidik: apakah Turki sedang menuju era baru penyensoran?

Garis yang Digambar, dan Garis yang Terlewati

Kartun itu menggambarkan dua sosok bersayap berjabat tangan di langit—disebut-sebut sebagai perwujudan Nabi Muhammad dan Nabi Musa—dengan latar belakang adegan perang yang kacau. Surat kabar pro-pemerintah, Yeni Safak, menyebutnya sebagai penghinaan. Di sisi lain, surat kabar independen Birgun menyampaikan bahwa sebagian publik menafsirkan tokoh bersayap itu sebagai figur keagamaan.

Pihak LeMan segera memberikan klarifikasi: gambar itu bukan karikatur Nabi, melainkan penggambaran seorang pria Muslim bernama Muhammad—nama yang sangat umum di dunia Islam—yang menjadi korban serangan Israel. “Kami hanya ingin menunjukkan penderitaan Muslim,” ujar mereka dalam pernyataan resmi.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait