Kepercayaan publik terhadap media sosial merosot tajam karena misinformasi dan dampak negatifnya, sementara podcast justru makin dipercaya meski tak sepenuhnya bebas dari manipulasi informasi.
Kepercayaan warga Amerika Serikat (AS) terhadap media massa kembali merosot ke rekor terendah. Menurut survei terbaru Gallup, hanya 28% orang dewasa di AS yang kini mengatakan mereka memiliki “banyak” atau “cukup banyak” kepercayaan terhadap surat kabar, televisi, dan radio dalam menyampaikan berita secara utuh, akurat, dan adil.
Angka tersebut turun jika dibanding tahun lalu, yakni 31%. Ketika Gallup mulai mengukur tingkat kepercayaan publik terhadap media pada tahun 1970-an, angkanya di kisaran 68% hingga 72%. Sejak 1997, kepercayaan publik turun hingga hanya 53%.
"Tujuh dari sepuluh warga AS kini menyatakan mereka memiliki “tidak terlalu banyak” (36%) atau “tidak sama sekali” (34%) kepercayaan pada media—menandai jurang skeptisisme publik yang semakin dalam terhadap institusi pers," tulis Gallup dalam keterangan resmi di situs resminya.
Selama awal 2000-an, kepercayaan terhadap media bertahan sedikit di atas 50%, sebelum merosot ke 44% pada 2004—dan sejak itu tak pernah kembali ke mayoritas. Puncak tertingginya dalam satu dekade terakhir terjadi pada 2018 (45%), dua tahun setelah anjloknya kepercayaan publik selama kampanye pilpres AS 2016 yang sarat polarisasi.
Survei dilakoni pada 2–16 September 2025. Menurut Gallup, konstituen dari Partai Demokrat dan Republik sama-sama menunjukkan tingkat kepercayaan yang sama-sama rendah. Di kalangan Republikan, hanya 8% yang mengatakan mereka masih mempercayai media. Kepercayaan mereka tak pernah melewati 21% sejak 2015.