Peristiwa

Kontroversi Yoon dan politik "bunuh-membunuh" di Korea Selatan

Dalam dua dekade terakhir, tiga presiden Korea Selatan dimakzulkan karena tersandung berbagai kasus dan kontroversi.

Selasa, 17 Desember 2024 12:10

Parlemen Korea Selatan (Korsel) akhirnya menyepakati pemakzulan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol. Tak seperti sebelumnya, para politikus dari Partai Kekuatan Rakyat, partainya Yoon, ikut bergabung mendukung pemakzulan. Yoon dianggap sudah kelewat batas lantaran memberlakukan darurat militer tanpa alasan yang jelas. 

"Kepada rakyat Korea, kami harap akhir tahun kalian bisa lebih bahagia dan semua rencana selebrasi yang sebelumnya batal bisa kembali dilaksanakan," ujar juru bicara parlemen Korsel di Seoul, Woo Won-shik, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (14/12) lalu. 

Yoon baru dua setengah tahun berkuasa. Awal Desember lalu, Yoon tiba-tiba memberlakukan darurat militer di Korsel dan mengeluarkan tentara dari barak. Yoon berdalih ada kelompok anti-negara yang disponsori Korea Utara tengah berupaya mengkudeta pemerintahannya. 

Ini kali kedua parlemen menggelar rapat untuk membahas pemakzulan Yoon. Pada 7 Desember lalu, upaya memakzulkan Yoon gagal lantaran jumlah anggota parlemen yang hadir tidak memenuhi kuorum. Partai Kedaulatan Rakyat memboikot rencana pemakzulan itu. 

Dari total 300 anggota parlemen, kubu oposisi hanya punya 192 kursi. Supaya pemakzulan bisa dilakukan, minimal dibutuhkan 200 suara. Kali ini, pemakzulan Yoon sukses lantaran ada 12 politikus Partai Kekuatan Rakyat yang membelot.  

Christian D Simbolon Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait