Mendagri Tito prioritaskan pembangunan jembatan darurat di Aceh untuk memulihkan akses logistik dan mobilitas pascabanjir.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian selama dua hari, yakni Sabtu (29/11/2025) dan Minggu (30/11/2025) meninjau langsung wilayah yang terdampak banjir di Pidie, Pidie Jaya, Aceh Besar, hingga Banda Aceh. Tito menerima laporan bahwa sejumlah jembatan di berbagai titik terputus akibat banjir, sehingga memutus akses utama masyarakat dan menghambat distribusi kebutuhan dasar.
Tito menegaskan pembangunan jembatan sementara harus menjadi prioritas. Ia juga menyampaikan bahwa Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin telah menginstruksikan jajaran TNI untuk segera melakukan pendataan kerusakan dan menyiapkan jembatan darurat di titik-titik yang terputus. Langkah ini dinilai mendesak agar mobilitas warga, distribusi logistik, dan aktivitas ekonomi dapat kembali berjalan.
Menurut Tito, selama jembatan utama belum pulih, pemerintah pusat dan daerah harus memastikan pasokan logistik tetap terpenuhi, mulai dari pangan, pakaian, perlengkapan anak, hingga bahan bakar minyak (BBM).
“Kami harapkan ini secepat mungkin. Tetapi kalau jembatannya belum lancar, kita harus menomorsatukan dulu logistik,” ujarnya di Lhokseumawe, Minggu (30/11/2025).
Terkait BBM, Tito menyoroti pentingnya suplai tambahan karena antrean panjang terlihat di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pidie Jaya. Penambahan stok diperlukan untuk memastikan pergerakan kendaraan bantuan dan aktivitas masyarakat tetap berjalan.