Israel telah membunuh rata-rata tujuh warga Palestina setiap dua hari, dengan 605 lainnya terluka.
Setidaknya 137 warga Palestina telah tewas sejak perjanjian gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada bulan Januari.
Otoritas setempat pada hari Selasa, Anadolu Ajansi (AA) melaporkan bahwa dalam sebuah pernyataan, Salama Marouf, kepala kantor media pemerintah Gaza, menuduh Israel sengaja mengintensifkan serangannya terhadap warga Palestina selama 10 hari terakhir yang melanggar kesepakatan gencatan senjata.
"Kejahatan terbaru adalah serangan udara Israel yang menargetkan sekelompok warga di Gaza tengah, menewaskan lima orang, termasuk dua bersaudara, sehingga jumlah total korban tewas sejak gencatan senjata dimulai menjadi 137 orang," kata Marouf.
Menurut para saksi, pesawat nirawak Israel menyerang sekelompok warga Palestina di dekat rumah yang hancur di daerah Netzarim, dekat perbatasan tenggara Kota Gaza, menewaskan lima orang.
Sementara itu, Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania menyebutkan jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak gencatan senjata mencapai 145 orang.