Peristiwa

Respons campur aduk keturunan Iran di AS sikapi serangan ke Iran

Imigrasi dari Iran ke Amerika Serikat sudah dimulai sejak awal abad ke-20, dan meningkat tajam menjelang dan setelah Revolusi Islam 1979.

Selasa, 24 Juni 2025 19:29

Serangan udara Amerika Serikat ke Iran akhir pekan lalu tidak hanya memicu ketegangan di kawasan Timur Tengah, tetapi juga memunculkan ketegangan baru di tengah komunitas diaspora Iran di Amerika Serikat — khususnya di Los Angeles, rumah bagi komunitas keturunan Iran terbesar di negara itu.

Roozbeh Farahanipour melihat namanya muncul di surat kabar Iran, disertai imbalan untuk jasadnya. Saat itu, ia menyadari bahwa dirinya tak lagi aman, katanya.

Elham Yaghoubian, seorang aktivis mahasiswa di Iran, memiliki pengalaman serupa. Ia mendirikan partai bawah tanah yang menentang Republik Islam bersama Farahanipour, dan merasa sangat terancam ketika teman-teman dan rekan sesama aktivis ditangkap pada tahun 1999.

Keduanya meninggalkan Iran hampir 30 tahun yang lalu karena kekhawatiran terhadap keselamatan mereka. Kini mereka telah membangun kehidupan baru di Los Angeles — kota yang menjadi rumah bagi hampir 141.000 warga Amerika keturunan Iran, menurut Sensus AS. Di sana, komunitas keturunan Iran membentuk ikatan sosial yang erat.

Namun, meski keduanya menempuh jalan yang serupa dalam melarikan diri dan bermigrasi ke Amerika Serikat, Farahanipour dan Yaghoubian kini berbeda pendapat terkait serangan AS ke Iran pada Sabtu malam lalu.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait