Sanksi tersebut mencakup pembatasan ekspor AS dan pembiayaan untuk pemerintah Sudan.
Pemerintah Sudan yang berpihak pada militer pada hari Jumat membantah tuduhan AS bahwa negara itu telah menggunakan senjata kimia dalam perangnya melawan paramiliter saingannya. Pernyataani itu dikeluarkan negara yang terus dilanda konflik tersebut sehari setelah Washington mengatakan akan menjatuhkan sanksi.
Reaksi juru bicara pemerintah itu muncul setelah Amerika Serikat mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah menetapkan bahwa militer Sudan menggunakan senjata kimia dalam perang saudara berdarah di negara itu tahun lalu dan akan menjatuhkan sanksi.
"Tuduhan tak berdasar ini tidak lain hanyalah pemerasan politik dan pemalsuan fakta yang disengaja," kata Menteri Informasi Khalid al-Aiser dalam sebuah pernyataan, menanggapi sanksi yang diumumkan oleh Washington yang menargetkan ekspor AS ke Sudan dan akses pemerintah ke kredit AS.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa mereka memberi tahu Kongres pada hari Kamis tentang keputusannya tentang penggunaan senjata kimia, yang memicu sanksi setelah 15 hari.
Sanksi tersebut mencakup pembatasan ekspor AS dan pembiayaan untuk pemerintah Sudan.