Kasus kekerasan seksual terhadap pelajar kembali menyeruak. Puluhan anak jadi korban.
Kasus kekerasan seksual terhadap anak masih terus marak. Terbaru, sebanyak 13 perempuan mengaku mengalami kekerasan seksual selama mondok di sebuah pesantren di Pulau Kangean, Sumenep, Jawa Timur. Pelaku diduga pemilik sekaligus pengurus pesantren itu yang berinisial MS.
Kuasa hukum para korban, Salamet Riadi mengatakan para korban mengalami kekerasan seksual saat menjadi santri di pesantren sekitar 2016-2024. Rata-rata para korban mengalami kekerasan lebih dari satu kali.
Di Sukoharjo, Jawa Tengah, peristiwa serupa juga terungkap di sebuah sekolah dasar (SD) pada April lalu. DI, 37 tahun, guru sekaligus kepala sekolah yang ditangkap polisi atas kasus kekerasan seksual terhadap 20 siswanya.
DI sudah jadi kepala sekolah di SD itu sejak 2019. Menurut penyelidikan kepolisian, DI melakukan pencabulan terhadap siswa SD dari angkatan pertama hingga angkatan kelima. Salah satu korban tak bersekolah di SD itu.
Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, Sani Budiantini mengatakan kasus-kasus kekerasan seksual terhadap pelajar yang terungkap saat ini ibarat fenomena puncak gunung es. Ia menyebut hanya sebagian kasus yang terdeteksi dan dilaporkan.