Gatot Nurmantyo berpeluang dongkrak suara partai

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo diproyeksi dapat mendongkrak suara partai jika dicalonkan sebagai presiden 2019.

Salah satu spanduk yang menyudutkan Gatot Nurmantyo disita oleh DPW Gerindra Sulawesi Tengah di Palu, Rabu (11/4). DPW Gerindra Sulteng menyita puluhan spanduk yang berisi tulisan "Prabowo Yes, Gatot No" yang seolah-olah dibuat oleh Gerindra dan menyatakan spanduk itu liar dengan maksud mengadudomba dan akan melaporkan ke Kepolisian setempat untuk melakukan pengusutan. / Antara Foto

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo diproyeksi dapat mendongkrak suara partai jika dicalonkan sebagai presiden 2019.

Hal itu terungkap dalam rilis penelitian terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) versi Denny JA. LSI mencatat setidaknya terdapat sejumlah jurus jitu bagi partai untuk mengerek elektabilitas. Terutama pada sisa waktu kurang dari setahun menjelang Pemilu 2019.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, menjelaskan cara pertama adalah dengan terasosiasi kuat dengan Capres yang memiliki elektabilitas tinggi. Kedua, memiliki program yang populer dan dikenal luas. Ketiga, tidak terkait skandal dan keempat public expose isu positif partai secara massif dan terstruktur.

Berdasarkan survei yang dilakukan LSI Denny JA, tercatat ada tiga tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi. Di antaranya, Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Gatot Nurmantyo.

Akan tetapi untuk saat ini, nama Gatot merupakan calon potensi yang belum terasosiasi dengan partai politik manapun. LSI mencoba melakukan sejumlah simulasi.