sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Fadli Zon: Gerindra tutup peluang Gatot Nurmantyo

Fadli Zon mengungkapkan Partai Gerindra menutup peluang bagi mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Apa alasannya?

Robi Ardianto
Robi Ardianto Senin, 02 Apr 2018 19:22 WIB
Fadli Zon: Gerindra tutup peluang Gatot Nurmantyo

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo resmi memasuki masa pensiun dari militer. Nama Gatot santer digadang-gadang sebagai calon presiden, terutama melalui poros tengah.

Gatot resmi memasuki masa pensiun pada Minggu (1/4). Nama Gatot menyeruak menjadi salah satu tokoh alternatif yang diperhitungkan dalam pesta demokrasi Pemilihan Presiden 2019.

Bahkan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edi sempat menyebut nama Gatot yang berpeluang muncul dalam poros ketiga. Poros ini merupakan alternatif yang dimunculkan untuk memilih tokoh selain Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang telah bertarung pada Pilpres 2014.

Peluang poros ketiga itu menurut Lukman Edi, bakal terwujud apabila Partai Demokrat yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono mengajukan Gatot Nurmantio. Kemudian, akan didukung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan PKB. Suara dari tiga parpol itu cukup untuk mendapatkan tiket melaju pada Pilpres 2019.

Wakil Ketua Umun Partai Gerindra Fadli Zon, memastikan partainya sudah menutup peluang bagi Gatot Nurmantyo jika ingin diusung sebagai Capres dari Gerindra. Hingga saat ini, Gerindra masih bulat mendukung Ketum Prabowo Subianto untuk kembali bertarung dalam Pilpres 2019 melawan Jokowi.

Kendati demikian, Partai Gerindra akan menyambut dengan terbuka apabila Gatot Nurmantyo ingin bergabung ke partai pimpinan Prabowo itu. Namun, peluangnya tidak menjadi calon presiden.

Dia memberikan peluang terbesar bagi Gatot adalah menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Akan tetapi, Fadli tetap akan memberikan kewenangan kepada partai-partai mitra koalisi untuk menentukan cawapres.

Nantinya, kata dia, partai koalisi yang saat ini telah solid, akan mengkaji elektabilitas, kapabilitas, hingga akseptabilitas serta kapasitas Gatot untuk mendampingi Prabowo. Sehingga, Gatot dinilai masih memiliki peluang bertarung di Pilpres 2019 mendampingi Prabowo.

Sponsored

Meskipun demikian, sambungnya, hingga saat ini, Gerindra dan partai koalisi belum menyatakan sikap dan mendeklarasikan siapa yang akan menjadi pendampingi Prabowo. Bahkan, hingga saat ini partainya belum melakukan pendekatan kepada partai yang kemudian akan diajak untuk berkoalisi. Sebab, pendaftaran Capres-Cawapres masih akan dilakukan pada bulan Agustus 2018, sehingga masih ada waktu untuk melakukan pendalaman. 

Ucapan selamat juga disematkan oleh Fadli kepada Gatot. Karena menurutnya, Gatot telah menyelesaikan tugasnya dalam pengabdiannya yang tidak singkat. 

Pada sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera, mengatakan hingga saat ini masih terbuka tiket untuk siapapun, termasuk Gatot Nurmantyo.

Dia juga menyarankan, jika berkenan maju sebaiknya Gatot mulai melakukan safari politiknya demi menyampaikan visi-misinya ke parpol, Ormas, bahkan kepada elemen masyarakat. Hal tersebut dilakukan agar dia memiliki kendaraan politik yang hendak menggandengnya. Apalagi, perbedaan karakter antara militer dan sipil. 

"Pak Gatot, Sudah mengontak, saya sudah dikontak, tetapi saya bilang langsung ke Pak Iman saja. Terus kayaknya sudah ada penbicaraan soal waktunya saya perlu tanya ke Pak Shohibul iman," katanya, Senin (2/4).

Meskipun begitu pihaknya belum secara spesifik membahas hal tersebut, akan tetapi masih memungkinkan baginya untuk maju, sehingga perlu bagi Gatot untuk memperoleh tiket yang hanya bisa diberikan oleh parpol.
 

Berita Lainnya
×
tekid