20 tahun pelaksanaan otonomi daerah, ini temuan CSIS

Pemda dinilai berhasil meningkatkan daya tanggap pelayanan publik dan perkembangan ekonomi.

Ilustras/Pixabay

Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Indonesia Arya Fernandes mengatakan, selama 20 tahun diberlakukannya otonomi daerah, masing-masing pemerintah daerah (pemda) telah mengembangkan berbagai inovasi dan variasi kebijakan.

Pemda dinilai berhasil meningkatkan daya tanggap pelayanan publik dan perkembangan ekonomi makro di daerah masing-masing. "Itu ditujukkan, misalnya, dengan terjadinya kesejahteraan publik di tingkat lokal, angka kemiskinan berhasil diatasi dengan baik,” ujar Arya dalam webinar "Pencapaian dan Tantangan Otonomi Daerah: Faktor Kepemimpinan, Kelembagaan, dan Stabilitas Politik Lokal,"  Senin (13//2021).

Temuan ini berdasarkan hasil penelitian CSIS tentang otonomi daerah dan demokratisasi di lima kota di Indonesia, yaitu Kota Serang, Jogjakarta, Semarang, Denpasar dan Palembang.

Namun, di balik capaian-capaian baik tersebut terdapat sejumlah persoalan yang masih terjadi. Di antaranya, kasus korupsi dan tata kelola pemerintahan yang belum baik di sejumlah daerah.

Hal ini, lanjutnya, bisa dilihat dari data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang  menunjukkan tren meningkat, terutama kasus-kasus terkait korupsi politik yang melibatkan kepala daerah maupun anggota legislatif.