AHY: Ketidakjelasan draf final RUU Ciptaker picu hoaks

AHY tepis tudingan dalangi demo penolakan UU Ciptaker.

Agus Harimurti Yudhoyono saat memberikan arahan pada Anggota Fraksi Partai Demokrat di Gedung Kura-kura 2 DPR RI, Kamis (6/8)/Foto Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat.

Ketua Umum Partai Demoktrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyoroti dugaan cacat formil dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang disahkan DPR 5 Oktober lalu.

Dugaan ini muncul lantaran Draf final RUU Ciptaker muncul dalam berbagai versi halaman, yakni 1052, 905 dan 1028 halaman. Teranyar, muncul pula draf RUU Cipta Kerja setebal 812 halaman hasil perbaikan DPR.

Menurut Fraksi Partai Demokrat, jelas AHY, draf final seyogianya ditandatangani saat pengambilan keputusan tingkat I (Baleg) dan selanjutnya dibagikan kepada anggota DPR saat pengambilan keputusan tingkat II (Paripurna).

"Ternyata tidak dilakukan. Informasi ini juga dibenarkan anggota fraksi dari parpol lainnya. Tidak adanya kejelasan draf final RUU Ciptaker membuat “chaos informasi” di masyarakat. Antar Pemerintah/aparat dan masyarakat saling tuding menyebarkan hoax, padahal rujukan “kebenaran informasi” itu pun belum ada," katanya via akun media sosialnya, Selasa (13/10).

Dalam kondisi ini, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengkhawatirkan masyarakat tenggelam dalam perang informasi dan perang hoaks.