Aktivis buruh kalah pamor dengan politikus

Irisan berita antara buruh dengan isu politik makin menguat pada tahun politik saat ini.

Suara aktivis buruh justru disebut kalah pamor dibandingkan sejumlah politisi./Antara Foto

Aksi peringatan hari buruh internasional kemarin (1/5) menyisahkan pertanyaan, apakah suara buruh cukup menggerakkan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan kaum buruh? Sebab sekalipun mendapatkan perhatian besar dari media massa, rupanya suara sejumlah aktivis buruh justru kalah pamor dibandingkan sejumlah politikus. 

Kalah pamornya sejumlah aktivis buruh ini terlihat dari hasil riset Indonesia Indicator yang menyebut bahwa suara aktivis buruh kalah pamor dibandingkan politisi dalam pemberitaan isu perburuhan di media massa. Riset yang bertajuk Buruh Indonesia dalam Potret Media memaparkan dari 10 narasumber yang kerap tampil di media, Hanya Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI Said Iqbal yang paling banyak dikutip media. 

Indonesia Indicator yakni perusahaan intelijen media menunjukkan dari 10 narasumber, Said Iqbal menjadi satu-satunya aktivis buruh yang bertengger di peringkat kedua. Jumlah pernyataan mantan calon legistatif asal PKS ini sebanyak 3.469 pernyataan dari sebanyak 1.301 berita.

Nama politikus Fadli Zon dan Fahri Hamzah menjadi dua sosok politisi oposisi yang masuk dalam jajaran top ten influencer di media yang menyuarakan soal perburuhan dalam posisi yang berseberangan dengan pemerintah. Keduanya memang diketahui giat membentuk Pansus yang mempertanyakan Perpres Nomor 20 Tahun 2018 yang memberikan kemudahan bagi masuknya Tenaga Kerja Asing ke Indonesia.

Fadli Zon bertengger di posisi keenam sebagai top ten influencer di media yang menyuarakan soal perburuhan dengan total pernyataan sebanyak 2.189 dikutip dari 554 berita. Sedangkan, Fahri Hamzah berada di posisi kedelapan dengan total pernyataan sebanyak 1.666 dari 501 berita.