Anggota DPD maklumi Ganjar bila hengkang dari PDIP

Ganjar dianggap sebagai tokoh senior PDIP yang semakin menyelami denyut kehidupan warga Jawa Tengah.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) saat menyerahkan berkas rekomendasi kepada bakal calon Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Kantor DPP PDIP, Jakarta Selatan, pada Minggu (7/1/2018)/Foto Antara Sigid Kurniawan.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Abdul Rachman Thaha mengaku memahami jika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengambil resiko keluar dari PDI Perjuangan apabila mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024.

Keberadaan partai politik, ujar Abdul, memang mutlak dalam demokrasi. Namun, ia juga memaklumi jika banyak kalangan menilai parpol justru jauh dari representasi kepentingan masyarakat.

"Juga, saya bisa maklum manakala politisi parpol dipandang lebih mewakili tuntutan partainya ketimbang memperjuangkan kepentingan masyarakat yang memberikan suaranya langsung di kotak suara," kata Abdul kepada Alinea.id, Senin (21/6).

Abdul mengatakan, dalam konteks itulah, dirinya turut berempati pada Ganjar Pranowo. Baginya, Ganjar memang tokoh senior di PDIP yang semakin menyelami denyut kehidupan warga Jawa Tengah yang dipimpinnya. Konsekuensinya, kata Abdul Ganjar menjadi kian berjarak dari partai yang menaunginya.

"Tampaknya ada keinsafan bulat pada diri Ganjar bahwa, dalam situasi harus memilih, dia pilih untuk mendahulukan warganya betapa pun itu menepikan partainya. Dan ketika parpol menjadi berang akibat polah Ganjar itu, maka pada detik itu pula sah bagi Ganjar untuk menyandang status sebagai anggota parpol yang menolak menjadi petugas parpol," ujar Abdul.