Anggota Pansus RUU IKN kritisi 'Nusantara' sebagai nama Ibu Kota Negara

Menurut Doli Kurnia, kalimat 'ibu kota negara Nusantara' bisa diartikan bahwa Nusantara adalah nama negaranya.

Ahmad Doli Kurnia. Foto partaigolkar.com

Anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU Ibu Kota Negara (IKN) Ahmad Doli Kurnia mengkritisi nama Nusantara sebagai  ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Politisi Golkar itu memberikan catatan khusus pada susunan kalimat 'ibu kota negara Nusantara'. Menurut dia, jika digabungkan seperti itu, makanya makna bisa saja menjadi multitafsir. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah mendiskusikan lagi dengan ahli bahasa.

"Rasa-rasanya, ibu kota negara Nusantara, itu multitafsir," kata Doli Kurnia dalam rapat kerja Pansus RUU IKN bersama pemerintah di Senayan, Senin  (17/1)

Menurut Doli Kurnia, kalimat 'ibu kota negara Nusantara' bisa diartikan bahwa Nusantara adalah nama negaranya. "Jangan-jangan negara kita sudah berubah jadi negara Nusantara, bayangan saya ini. Nanti tugas pemerintah untuk mengundang ahli bahasa," ucapnya.

Doli Kurnia pun menyarankan agar kata 'ibu kota negara' tidak digabung dengan kata 'Nusantara'. Menurutnya, nama ibu kota hanya cukup dengan kata 'Nusantara', tanpa kata 'ibu kota negara'.