Kerendahan hati Anies jadikan Formula E sebagai panggung bersama, patahkan nyinyiran haters

Kesuksesan Formula E dinilai sebagai kemampuan Anies Baswedan menyatukan elite politik.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan trofi piala kepada para juara Formula E di Sirkuti Ancol, Sabtu (4/6/2022)/ Foto: Twitter.

Pengamat politik dan kebangsaan, Tony Rosyid menilai ajang Formula E suskses menyatukan elite politik dan menjadi ajang panggung bersama. Menurut Tony, kesuksesan Formula E tak hanya mendapat respons positif dari CEO Formula E Jamie Reigle dan sejumlah driver, namun juga mematahkan nyinyiran terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. 

Apalagi, kata dia, ajang ini tak mendapat dukungan dana dari BUMN. "Karakter Anies Baswedan sebagai tokoh pemersatu mandapatkan satu bukti lagi di ajang balap Formula E," ujar Tony dalam keterangannya, Minggu (5/6).

Dalam pengamatan Tony, ada empat hal yang lebih penting dari semua dinamika balap Formula E yang berliku dan terseret arus politik. Pertama, Formula E telah menjadi panggung bersama. Presiden Joko Widodo (Jokowi), Anies Baswedan, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno. 

"Di sinilah pesan Anies menemukan realitasnya. Bahwa panggung Formula E adalah panggung persatuan. Panggung bersatunya satu kepentingan di atas semua kepentingan yang ada yaitu kepentingan untuk negeri bernama Indonesia," ucap dia.

Kedua, saat penyerahan trofi piala kepada para juara, ada hal menarik. Anies Baswedan, inisiator dan tuan rumah penyelengaraan Formula E menyerahkan trofi piala kepada juara konstruktor, tim Jaguar TCSM Racing yang berdirinya paling rendah.