Cawagub DKI diusulkan setelah Pilpres, PKS lakukan pendekatan

Sudah dua fraksi di DPRD DKI Jakarta telah menyatakan penolakan terhadap tiga kader PKS

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) berjabat tangan dengan Sandiaga Uno (kiri) usai pengunduran diri Sandiaga sebagai Wagub DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta, Jumat (10/8)./AntaraFoto

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta harus kerja ekstra, untuk mengantarkan kadernya menduduki kursi Wagub DKI pasca ditinggalkan Sandiaga Uno.

Selain wajib mengabulkan sejumlah keinginan Partai Gerindra sebagai koalisi, PKS juga harus punya siasat agar kadernya dapat diterima oleh fraksi-fraksi di DPRD DKI.

Sudah dua fraksi di DPRD DKI Jakarta telah menyatakan penolakan terhadap tiga kader PKS yang didapuk menjadi kandidat Cawagub DKI. Masing-masing mantan Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu, Sekertaris Umum DPW PKSI DKI Jakarta Agung Yulianto, dan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi. Ketiganya dianggap kurang memiliki kompetensi untuk menjabat sebagai pemimpin Jakarta.

"Saya kasihan dengan Jakarta kalau dipegang dengan orang yang salah," ujar Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD DKI, Mohamad Ongen Sangaji beberapa waktu lalu.

Sikap tidak jauh berbeda juga diutarakan Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta. Partai beringin Ibukota itu beralasan pihaknya tak mengenali sama sekali latar belakang dua dari tiga kader PKS sebagai calon Wagub DKI, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.