Demokrat beri dispensasi provinsi tak dukung Prabowo-Sandi

Partai yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu,  sedang memikirkan agar tidak dianggap berdiri di dua kaki.

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto (tengah) dan Sandiaga Uno (kanan) berfoto dengan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono seusai mendaftarkan dirinya di gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/8)./AntaraFoto

Partai Demokrat menyebutkan adanya perbedaan suara kadernya di empat provinsi mengenai dukungan Pilpres terhadap Prabowo-Sandi. Daerah Papua diakui menjadi provinsi dengan suara terbanyak yang menolak memberikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres tersebut.

“Papua 92% menginginkan berkoalisi dengan Pak Jokowi, kami hormati itu,” tutur Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutapea, Minggu (9/9).

Selain Papua, Sulawesi Utara juga menjadi daerah lain yang berbeda pilihan. Namun Ferdinand enggan menyebutkan nama dua provinsi lainnya. Untuk mengatasi perbedaan tersebut, Demokrat akan memberikan dispensasi khusus terhadap daerah-daerah itu.

Dispensasi khusus itu akan diberikan sebagai upaya menjaga suara Demokrat di provinsi-provinsi tersebut. Selain itu, keputusan untuk memberikan dispensasi khusus juga dalam rangka menyelamatkan masa depan partai.

Berdasarkan rakorda yang telah dilakukan kader-kader Demokrat, terdapat tujuh provinsi yang meminta berkoalisi dengan Jokowi, namun tidak signifikan. Oleh karena itu, dispensasi khusus hanya diberikan kepada empat provinsi yang memang menyatakan pilihan berbeda.