Komisi III DPR sayangkan berulangnya penyiksaan warga binaan di lapas

Anggota Komisi III DPR Jazilul Fawaid menilai kejadian itu sebagai bukti lemahnya kedisplinan dan pengawasan kepada pegawai lapas.

Anggota Komisi III DPR RI Jazilul Fawaid. Foto dpr.go.id.

Anggota Komisi III DPR Jazilul Fawaid menyayangkan kejadian penyiksaan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Yogyakarta. Selain terus berulang, Jazilul menilai kejadian itu sebagai bukti lemahnya kedisplinan dan pengawasan kepada pegawai lapas.

"Terulangnya kejadian seperti ini bukti lemahnya disiplin dan pengawasan pegawai lapas," ujarJazilus kepada wartawan, Selasa (8/3). 

Jazuilul mendorong Kementerian Hukum dan HAM dan pihak lapas meningkatkan pengawasan dengan menggunakan teknologi yang canggih. Dengan demikian, menurutnya semua kegiatan dalam lapas terpantau dan menghindari penyalahgunaan wewenang.

"Gunakan teknologi yang canggih untuk pengawasan dan disiplin agar semua terpantau dan tidak ada penyalahgunaan," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini. 

Jazilul juga meminta agar petugas lapas yang melakukan penyiksaan diberi sanksi berat. Di sisi lain, korban bisa dipulihkan jiwanya. "Berikan sanksi yang berat bagi pelanggar disiplin yang perilakunya melampaui batas kemanusiaan. Investigasi pelakunya dan pulihkan kejiwaan korbannya," katanya.