Duduk perkara Risma minta maaf buntut pengusiran Sekjen Kemensos di DPR

Politikus Partai Golkar ini juga meminta agar anak buah Risma tak melihat hubungan parlemen dan Kemensos dalam perspektif bawahan dan atasan

Ace Hasan Syadzily. Foto partaigolkar.com

Rapat kerja Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Komisi VII DPR diwarnai pengusiran Sekretaris Jenderal Kemensos Harry Hikmat dari ruang rapat Komisi VII DPR, pada Rabu (19/1). Risma bahkan hampir sujud meminta maaf jika saja tak dilarang anggota dewan di ruangan itu.

Menurut Ketua Komisi VII DPR, Ace Hasan Syadzily, masalah ini ternyata berawal dari pesan WhatsApp Harry Hikmat kepada dirinya perihal kunjungan ke Jawa Barat. Ace mengaku, tidak mengetahui ada kunjungan Risma ke daerah pemilihannya (dapil) di Jawa Barat.

Padahal, Komisi VIII dan Risma sudah sepakat untuk mengabarkan setiap kunjungan daerah ke anggota komisi yang dapilnya di sana. Ace lantas menanyakan hal itu kepada Harry lewat grup WhatsApp. Harry ketika itu membalas pesan Ace dengan menyampaikan permohonan maaf.

"Sekjen waktu itu memang minta maaf, tapi setelah itu nyerocos. (Sekjen Harry Hikmat) bilang apa yang saya lakukan itu sinis, bahwa saya diundang oleh Kemensos nggak pernah datang. Apa urusannya bicara seperti itu?" ucap Ace di depan Risma.

Ace lantas meminta jajaran Kemensos memahami tugas Komisi VIII DPR sebagai pengawas. Politikus Partai Golkar ini juga meminta agar anak buah Risma tak melihat hubungan parlemen dan Kemensos dalam perspektif bawahan dan atasan, melainkan sebagai mitra.