Dugaan konspirasi Century pengaruhi elektoral Demokrat

"Munculnya kasus Century bisa menambah sentimen negatif publik terhadap Demokrat."

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby meramal dugaan konspirasi korupsi Century, bisa menambah sentimen negatif publik terhadap Partai Demokrat. (Kudus/Alinea)

Munculnya artikel di media asing Asia Sentinel yang berjudul "Indonesia's SBY Government: Vast Criminal Conspiracy" menimbulkan kabar tak sedap bagi Partai Demokrat. Artikel yang dikemas dalam 488 halaman tersebut, menyeret nama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yang dituding sebagai dalang utama dalam kasus mark up dana talangan Bank Century.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby meramal dugaan konspirasi korupsi tersebut, bisa menambah sentimen negatif publik terhadap Partai Demokrat. Skandal korupsi juga pernah menjatuhkan Demokrat di Pemilu 2014 lalu. Saat itu, suara partai berlambang segitiga Mercy itu jatuh hampir setengahnya apabila dibandingkan saat menjadi pemenang pemilu di 2009. Penyebabnya, adanya kasus-kasus korupsi yang mendera para kader Demokrat. 

"Menurut saya, dengan munculnya kasus Century dan dikatakan ke Demokrat ini bisa menambah sentimen negatif publik terhadap Demokrat," paparnya, Sabtu (15/9).

Selain itu, menurutnya, isu tersebut juga dapat berdampak terhadap elektoral Partai Demokrat jangka panjang. Sebab, pemilih di Indonesia bercorak pemilih rasional.

"Jadi, hanya sedikit pemilih yang loyal. Menurut saya, hal ini secara jangka panjang akan berefek ke elektorar partai, karena pemilih kita lebih banyak yang floating daripada yang loyal," imbuhnya.