Efek di balik membelotnya beberapa kader PPP

Beberapa kader PPP menyatakan dukungan ke pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan.

Beberapa elite PPP bersama capres Ganjar Pranowo saat acara workshop nasional DPRD PPP se-Indonesia di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (21/10/2023)./Foto Instagram DPP PPP/@dpp.ppp

PPP didera kemelut internal. Beberapa kadernya diduga tidak tegak lurus terhadap keputusan partai mendukung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Sinyal itu terlihat lantaran beberapa waktu lalu, sejumlah kader partai berlambang Kakbah itu, menyatakan dukungan ke pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan. Mereka mengatasnamakan diri Pejuang PPP.

Padahal, selain PDI-P, PPP bersama Partai Perindo dan Partai Hanura, tercatat sebagai partai politik yang telah mengusung Ganjar-Mahfud. Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP Nyai Hizbiyah Rochim dan kader seperti Witjaksono serta Raden Agung Zainal Abidin menjadi nama-nama kader PPP yang hadir pada acara di Hotel Ambhara.

"Memang arus bawah PPP terbelah. Sebagian ada yang ke Anies sebagian ke Prabowo, sebagian juga ada ke Ganjar," ujar analis politik dari Citra Institute, Yusak Farchan kepada Alinea.id, Jumat (29/12).

"Tapi bahwa PPP punya irisan historis dengan Pak Prabowo sudah pernah terjadi. Jadi bukan barang baru. Maksudnya, di tengah tren Prabowo yang cukup positif, psikologis kader dan pemilih itu tentu ingin memilih yang potensial dimenangkan."