Elite Golkar diminta dewasa hadapi dinamika jelang munas

Kompetisi memperebutkan kursi ketua umum dikhawatirkan memecah belah Golkar.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berpidato saat Deklarasi Sahabat Muda Airlangga Hartarto (SMART) di Jakarta, Sabtu (24/8). /Antara Foto

Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi berharap elite-elite Partai Golkar dewasa menyikapi panasnya suhu politik di internal Golkar jelang musyawarah nasional (munas). Menurut dia, kompetisi memperebutkan kursi ketua umum tidak seharusnya membuat Golkar terpecah. 

"Munas Golkar pada Desember 2019 nanti jangan sampai menimbulkan perpecahan yang justru malah semakin melemahkan partai Golkar. Kalau misalnya tidak dewasa dan (yang kalah) membawa pendukungnya untuk membentuk partai baru, justru itu awal dari kehancuran Partai Golkar," tutur Burhanuddin kepada Alinea.id di Jakarta, Kamis (29/8).

 

Saat ini, sejumlah kader Golkar sudah menyatakan kesiapannya maju menjadi calon ketua umum di Munas Golkar, Desember mendatang. Selain petahana Airlangga Hartarto, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) digadang-gadang sebagai kandidat terkuat peraih kursi ketum. 

Menurut Burhanuddin, dukungan dari Presiden Joko Widodo bakal jadi salah satu faktor penentu siapa pemenang munas. Tinggal dicek saja di antara kedua nama ini. Jangan-jangan di luar nama ini muncul calon, yang detik-detik menjelang pemilihan itu, mendapatkan lirikan mata dari Istana. Nah, biasanya itu yang menang," ujar dia.