Cak Imin minta pemerintah manfaatkan G20 hentikan agresi Rusia ke Ukraina

Presiden Vladimir Putin dikabarkan akan membatalkan rencana kesepakatan damai dengan Ukraina.

Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar. Foto: dpr.go.id/MAN

Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar, meminta pemerintah Indonesia memanfaatkan perannya sebagai Presidensi G20 untuk mendorong penghentian agresi Rusia ke Ukraina. Hal itu disampaikan Muhaimin usai bertemu dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/4).

Menurut pria yang akrab disapa Cak  Imin itu, konflik Rusia-Ukraina telah menimbulkan begitu banyak kerusakan dan juga jutaan warga Ukraina yang terpaksa meninggalkan kampung halamannya menjadi pengungsi di berbagai negara di wilayah Uni Eropa.
 
"Agresi serangan Rusia ke Ukraina menyebabkan banyak pengungsi. Kita berdua berharap dalam Forum G20 yang akan digelar pada November nanti dimana Indonesia menjadi tuan rumah, bisa memiliki peran untuk meminta Rusia menghentikan agresi dan kembali pada kondisi dan hubungan yang normal dan damai," kata Cak Imin dalam keterangannya, Selasa (26/4).
 
Dia menyebut peran Indonesia sebagai Presidensi G20 sangat penting, termasuk dalam penyelesaian konflik Rusia-Ukraina.

"Saya juga sudah pernah berbicara ke Presiden dan Wakil Presiden soal hal ini, dan sampai saat ini terus melakukan pembicaraan agar G20 bagi menjadi forum untuk menyelesaikan Perang Rusia-Ukraina," ucapnya.

Cak Imin mengaku sangat khawatir perang Rusia-Ukraina akan meluas dan menyulitkan beberapa negara untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Pertemuan dengan Dubes Uni Eropa tersebut juga dimanfaatkan untuk membahas hubungan bilateral Indonesia dengan Uni Eropa terkait dengan kerja sama perdagangan dan juga investasi dengan Indonesia agar kedepan bisa terus ditingkatkan.