Ganggu keutuhan bangsa, politik kebohongan harus dihentikan

"Berbahaya bagi demokrasi, berbahaya bagi keutuhan bangsa, dan berbahaya bagi budaya kejujuran."

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan ketika menghadiri HUT Ke-54 Partai Golkar di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (21/10)./Antara Foto

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Abdul Kadir Karding, mengamini seruan Presiden Joko Widodo untuk mengakhiri politik kebohongan. Menurut Karding, politik kebohongan berbahaya bagi perjalanan demokrasi di Indonesia. 

"Berbahaya bagi demokrasi, berbahaya bagi keutuhan bangsa, dan berbahaya bagi budaya kejujuran. Penghentian kebohongan itu agar terus membangun integritas Indonesia kedepan," katanya kepada reporter Alinea.id, Senin (22/10). 

Dia pun mengatakan, politik kebohongan bisa berakibat fatal bagi kerukunan berbangsa dan bernegara. 

"Persaudaraan dan kebangsaan kita bisa retak, NKRI bisa pecah karena politik kebohongan," katanya. 

Selain itu, kata dia, jika politik kebohongan terus dilakukan maka akan menurunkan kualitas dan mencederai kehidupan bangsa. Masyarakat akan bergesekan sehingga merusak persaudaan. Akibat lebih jauh, bangsa Indonesia akan terpecah akibat politik kebohongan ini.