Peluru yang akan menyerang Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019

"Semakin sebaran isunya semakin luas, dan tingkat kepercayaan publik tinggi akan isu tersebut, maka peluang kemenangan semakin terbuka."

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam Rapat Umum Relawan Jokowi di Sentul Internasional Convention Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8). Rapat Umum Relawan Jokowi se-Indonesia yang diikuti ribuan relawan dari lebih 100 organisasi tersebut mendeklarasikan dukungan untuk Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden 2019./Antara Foto

Jelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, isu politis yang bertujuan untuk menjatuhkan lawan, diprediksi menjamur di sejumlah ruang publik di Indonesia. Strategi tersebut dianggap peluru ampuh dan strategis untuk menembak persepsi publik dalam menentukan kandidat pilihan di Pilpres 2019.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, mengatakan berdarakan gejala yang terjadi, isu agama dan ekonomi akan terus dilancarkan pihak lawan Joko Widodo (Jokowi) sampai detik-detik pelaksanaan Pilpres 2019.

"Isu tersebut terdiri dari isu kemiskinan, kenaikan TDL, sembako mahal, tenaga kerja asing, dollar naik, dan  isu anti Islam," kata Ujang kepada Alinea, Minggu (5/8).

Oleh karenanya, Jokowi harus mengantisipasinya dengan tetap mengedepankan penyelesaian program-program kabinet sebelum memasuki Pilpres 2019.

Meski demikian, bukan berarti pihak Prabowo Subianto dalam posisi aman. Sebab kubu Prabowo juga memiliki isu-isu masa lalu, yang bisa saja diungkap dan dituntut kembali penyelesaiannya.