Janji paslon presiden perbaiki BPJS Kesehatan

Defisit yang dialami BPJS Kesehatan lantaran pengelolaannya yang buruk, belum lagi pelayanan yang dinilai kurang baik.

BPJS Kesehatan meluncurkan data sampel yang mewakili kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional yang dapat digunakan untuk keperluan penelitian dan pengambilan kebijakan yang kredibel berbasis bukti./Antara Foto.

Sejak beroperasi pada tahun 2014 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan masih menimbulkan persoalan. Khususnya pada anggaran operasional, kedua tim pasangan calon presiden wakil presiden pun berjanji akan memperbaikinya.  

Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menegaskan akan melakukan revisi total terkait kebijakan BPJS Kesehatan.

Anggota BPN Hermawan Syahputra menjelaskan, defisit yang dialami BPJS Kesehatan lantaran pengelolaannya yang buruk. Pengelolaan dan pelayanan juga dinilai kurang baik, belum lagi anggarannya yang terbilang kecil dan selalu mengalami defisit.

"Secara filosofis baik tapi pada pelaksanaan dan pengelolaannya bermasalah. Ini yang akan dikaji besar-besaran," kata Hermawan.

Hermawan menyoroti soal penerima pembayaran iuran (PBI) yang dibayar pemerintah. Menurut dia, angka PBI belum memenuhi angka kepantasan. BPN akan mencari skema ideal sehingga dokter juga mendapat upah yang layak dari pelayanan kesehatan yang diberikan.