Jimly Asshiddiqie: Pascapilpres, rakyat harus merajut persatuan

"Jangan sampai agenda jangka panjang pembangunan Indonesia rusak hanya karena urusan jabatan lima tahun," kata dia.

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie dalam Peringatan 118 tahun lahirnya Bung Karno, Haul Keenam Wafatnya Taufiq Kiemas, dan Halal bi Halal Persatuan Alumni GMNI di Gedung PA GMNI, Jakarta, Sabtu (8/6). Alinea.id/Valerie Dante

Di dalam sambutannya saat acara "Peringatan 118 tahun lahirnya Bung Karno, Haul Keenam Wafatnya Taufiq Kiemas, dan Halal bi Halal Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)" Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie

Menuturkan, menjaga persatuan Indonesia sangat penting untuk dilakukan, terutama usai pertentangan yang timbul akibat Pilpres 2019.

"Setelah pilpres, rasa saling tidak percaya antarkelompok dan golongan itu sangat terasa di tengah masyarakat. Apalagi karena ada media sosial yang malah memperkeruh keadaan," katanya di Gedung Persatuan Alumni GMNI, Jakarta, Sabtu (8/6).

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengimbau, rakyat mesti merajut ulang semangat persatuan, serta melupakan konflik, pertikaian, dan persaingan politik yang sudah berlalu.

"Jangan sampai agenda jangka panjang pembangunan Indonesia rusak hanya karena urusan jabatan lima tahun," kata dia.