Jokowi: Kedepankan politik adu gagasan, bukan adu domba

Jokowi meminta jajaran KPU memperkuat pendidikan politik sejak awal, baik bagi para peserta pemilu maupun calon pemilih.

Jokowi saat memberikan arahan dalam Rapat Konsolidasi Nasional Kesiapan Pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (2/12).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar kontestasi politik dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024 serentak dilakukan tanpa mencederai demokrasi. Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan arahan dalam Rapat Konsolidasi Nasional Kesiapan Pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (2/12).

"Kita harus mendorong kampanye berkualitas yang menyehatkan demokrasi kita, mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi, mengedepankan politik adu ide, adu gagasan, bukan politik adu domba," kata Jokowi.

Dalam hal ini, Jokowi meminta jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memperkuat pendidikan politik sejak awal, baik bagi para peserta pemilu maupun calon pemilih. Menurut Jokowi, penguatan pendidikan politik ini dinilai penting untuk menjaga stabilitas selama rangkaian penyelenggaraan pesta demokrasi terbesar dan secara serentak di Indonesia.

"Mengajak para peserta pemilu untuk melakukan pemilu yang damai, jujur, berintegritas, dan menolak tindakan-tindakan tidak terpuji yang mencederai demokrasi, menyebar fitnah, menyebar ujaran kebencian, politik uang, dan lain-lainnya," ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan sejumlah pesan yang perlu diperhatikan seluruh jajaran KPU dalam pelaksanaan Pemilu 2024.