Kelas menengah masih berpeluang cabut dukungan dari Jokowi

Tingkat kepuasan masyarakat  hanya dibawah 60% saja. Tak ayal membuat hampir semua pihak menyebutkan posisi Jokowi, masih sangat rawan. 

Koordinator Nasional Gojo Rizal Mallarangeng (kedua kiri) bersama Pelaksana tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar DKI Jakarta Agus Gumiwang Kartasasmita (ketiga kanan) meneriakkan yel saat peluncuran Relawan Gojo di kantor DPD Partai Golkar, Jakarta/AntaraFoto

Tingkat kepuasan terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada saat akan bertarung pada pilpres periode kedua mencapai 70%. Tidak heran kalau pada  periode kedua, SBY lebih aman dan leluasa memilih pendampingnya.

Sedangkan Jokowi, hampir seluruh riset merilis, tingkat kepuasan masyarakat  hanya dibawah 60% saja. Tak ayal membuat hampir semua pihak menyebutkan posisi Jokowi, masih sangat rentan. 

Terlebih lagi, kebangkitan populis kanan juga saat ini menjadi fenomena tersendiri di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, misalnya, kemenangan Donald Trump sebagai bukti populis kebangkitan populis kanan.

Sedangkan, di Indonesia, DKI menjadi salah satu contoh kekuatan populis kanan dengan kemenangan Anies Baswedan dalam perhelatan politik memperebutkan kursi untuk menjadi orang nomor 1 di DKI Jakarta. 

Pengamat Sosial Riza Suarga mengatakan Jokowi merupakan sosok yang memiliki fenomena tersendiri, dan merupakan sosok yang menarik. Peluang Jokowi kembali memenangkan pemilu dinilainya masih rentan. Populis kanan yang saat ini sedang menjadi fenomena di seluruh dunia pun sedang terjadi di Indonesia. Sehingga, jika jokowi ingin maju kembali dan menang, maka harus membuat perencanaan yang berbeda.